Pagi yang cerah pada hari sabtu itu. menerangi aku yang sedang tertidur lelap dikamaryang ber-AC dingin, kecil, tapi nyaman. aku beranjak dari tempat tidur dan bergegas mandi.


'Fuaaah.. seger banget abis mandi,' batinku. aku sudah mengenakan baju atasan putih dan celana olahraga. Kalau masalah raket, aku nitip temanku, Nuri. Karena aku ngga punya raket maupun kok. setelah siap, aku menelepon Aini.
" Halo, kenapa Re? Gue udah siap nih! mau berangkat sekarang?" tanya Aini dari telepon. Aku tersenyum senang.
"Oke deh, siap-siap ya. Gue juga tinggal pake sepatu." ujarku girang.
"sip! Bye Re!" Aini memutuskan sambungan telepon. Aku juga. PAs sekali. Setelah mengenakan sepatu kets-ku, Aini datang.
"Yuk, berangkat! Nanti telat!" ajak Aini. Aku mengangguk dan kami menaiki avanza merah milik keluargaku dan langsung on the way to Gor Graha.
Sesampainya disana, terlihat Tasya, temanku. Ia melambaikan tangannya. Aku membalas lambaian tangannya. Begitu juga Aini.
"makasih ya pak." ujarku dan Aini pada pak Kawan, supirku. Pak Kawan mengangguk, lalu melaju pergi ke rumah.
"Hey, Tasy! Lama ngga ketemu!" sapaku. Aku dan Tasya ber-high five. maklum, kami jarang bertemu semenjak kami naik ke kelas 8.
"Eh, masa katanya pelatihnya Pak Ginting? Emang bener ya?" tanya Tasya. Aku menelan ludah. Pak Ginting? Guru olahraga Ozone yang killer itu? Gila aja!
" bukannya pak Ginting itu pembina doang?" tanya Aini.
"ga tau juga sih.. mudah-mudahan yang ngajar kita baik deh." sahut Tasya.
"Amiiiinn...." aku meng-amin-kan apa yang diucapkan Tasya barusan.
"Mau main dulu ngga?" ajak Tasya.
"Ngga deh, mau beli minum dulu." ucapku sambil meninggalkan gor, keluar untuk membeli minuman.
Setelah membeli minuman, aku kembali ke gor. Pas sekali, aku melihat Prima dan Nuri berjalan bareng. Langsung saja aku menghampiri mereka berdua.
"Pipiiiiiim, Nuriiii....." aku merangkulkan tanganku kepundak mereka berdua. Mereka sama-sama menoleh.
"Ireeeee....." sapa Nuri dan Prima. Namun, ngga berbarengan.
"masuk yuk," ajakku. Mereka berdua setuju. Sesampainya di dalam, sudah ada pak Ginting menyuruh kami masuk. Kami segera masuk ke lapangan indoor yang ada di dalam. di sana cukup banyak orang, namun tidak begitu ramai.
"baik, kalian masih pendatang baru kan? bapak akan mengabsen kalian dulu" ujar Pak Ginting yang membawa secarik kertas yang berisi nama-nama kami.
Setelah mengabsen, kami melakukan pemanasan. Senam pemanasan, lari keliling sebanyak ...kurang lebih 6 kali, dan lari sprint dan zigzag. Lalu kami latihan teknik memukul kok dan memegang raket yang benar. Aku cukup bagus dalam hal ini. Kemudian kami latihan memukul... tali rafia yang digantung di atas kami. Kami harus memukulnya kencang. Supaya terbiasa juga dengan memukul. Nah, saat yang ditunggu-tunggu, memukul kok.
setelah Nuri, giliranku tiba. Aku sangat grogi. Beberapa kok tidak dapat kutangkis. Namun akhirnya bisa kutangkis juga, beberapa anak cowok yang melihatku kewalahan juga ikut tertawa. Membuatku ingin menangis, tapi aku harus tegar. Aku pasti BISA! - apabangetnihbloggajeabis -
Tak terasa sudah jam 11. kami menyelesaikan latihan lalu pulang. betul-betul latihan yang ketat dan cukup keras! harus memakan tenaga untuk bermain bultang dan Olahraga lainnya - yaiyalah - dan keesokan harinya , badanku sakit semua ... (==)